Jumat, 11 November 2011

LAPORAN & USUL

A. LAPORAN

1.       Pengertian Laporan
Seorang yang ditugaskan untuk meneliti suatu daerah atau suatu pokok persoalan tertentu, harus menyampaikan suatu laporan mengenai hal yang di utgaskan kepadanya itu. Laporan merupakan unsur yang sangan penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan. Sering kali luasnya organasisai, pimpinan tidak dapat menguasai kedaan secara terperinci  mengenai semua hal-ihwal yang terjadi pada tingkat bawah dari organisasi yang dipimpinnya. Sebagai pegangan mengenai pengertian laporan, kita dapat mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi di mna penulis menyampaikan informasi kepda seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.

2.       Dasar-dasar Laporan
Sebuah laporan bertolak belakang dari beberapa dasar, yaitu : orang yang memberi paloran, pihak yang menerima laporan, dan sifat dan tujuan umum laporan.
a.      Pemberi Laporan
Pertama-tama, laporan melibatkan orang atau pihak yang memberi laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
b.      Penerima Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi lapirang juga ditunjukan ataua akan disampaikan kepada orang atau suatu badan. Hubungan dan pertalian yang berbeda antar pelapor dan penerima laporan ini akan memberi warna yang berbeda dalam gaya, isi dan tujuan laporan yang akan dibuat.
c.       Tujan Laporan
Telah disinggung, dia tas bahwa tujuan sebuah laporan tergantung dari situasi yang ada antara pemberi laporan dan penerima laporan. Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut: untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.

3.       Sifat Laporan
Seperti halnya dengan semua jenis tulisan yang lain, sebuah laopran akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan. Laporan harus mengandung imaginasi. Pengertian imaginasi meliputi masalah : pelapor harus tau secara tepat siapa yang akan meneriam laporan itu. :aporan yang dibuat harus sempurna dan komplit, yang berarti tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu.

4.       Macam-macam Laporan
Telah disinggung di atas bahwa ada laporan umum yang dibuat untuk kepentingan dunia usaha, dan ada pula laporan yang dibuat untuk kepentingan pendidikan.
a.      Laporan berbentuk Formulir Isian
b.      Laporan Berbentuk surat
c.       Laporan berbentuk Memorandum
d.      Laporan Perkembangan dan laporan keadaan
e.       Laporan Berkala
f.        Laporan Laboratoris
g.       Laporan Formal dan Semi-Formal

Pokok-pokok dibawah ini meurpakan unsur-unsur yang paling penting dari suatu kerangka laporan laboratoris :
1.       Halaman Judul;
2.       Obyek, atau tujuan;
3.       Teori : menyangkut teori mana yang diterapkan;
4.       Metode : yang dimaksud dnegan metode disini adalah prosedur-prosedur yang di tempuh;
5.       Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas;
6.       Diskusi atau hasil yang tealh dicapai dalam percobaan;
7.       Kesimpulan;
8.       Apendiks;
9.       Data Asli;

5.       Struktur Laporan Formal
Seperti halnya dengan tulisan-tulisan atau karangan pada umunya, laporan harus disampaikan dalam bentuk dan struktru yang baik. Unsur-unsur tersebut dapat disusun menurut kedua variasi berikut:



                A
Halaman Judul
Surat Penyerahan
Daftar Isi
Ikhtisar atau abstrak
Pendahuluan
Isi Laporan
Kesimpulan
Saran (Rekomendasi)
Apendiks
Bibliografi

                B
Halaman Judul
Surat penyerahan
Daftar Isi
Ikhtisar atau abstrak
Kesimpulan
Saran (Rekomendasi)
Pendahuluan
Isi Laporan
Apendiks
Bibliografi



a.      Halaman judul
Halaman judul biasanya pertama-tama memuat pokok atau topik laporan kedua, orang atau badan yang akan menerima laporan, ketiga, orang atau badan yang membuat laporan, dan keempat, penanggalan laporan.
b.      Surat Penyerahan
Surat penyerahan berfungsi sebagai Kata Pengantar pada sebuah buku
c.       Daftar Isi
Pada prinsipnya daftar isi laporan sama dengan daftar isi buku
d.      Ihktisar dan Abstrak
Pengertian ikhtisar dan abstrak seringkali menimbulkan masalah tersendiri, karena tidak ada kesepakatan umum mengenai pengertian kedua istilah itu.
e.       Pendahuluan
f.        Isi Laporan
g.      Kesimpulan dan Saran
h.      Bagian Pelengkap

Namun ada istulah dewasa-dewasa ini yang secara luas diterima :
1.       Abstrak
2.       Ikhtisar

6.       Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bidang yang dilaporkan dan orang yang menerima lapiran itu seringkali memepengaruhi pula gaya bahasa yang digunakan.

7.       Laporan Buku
Suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruna tinggi adalah apa yang dinamakan Laporan Buku. Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, disamping itu laporan ini berbeda dari laporan-laopran lain karena ia tidak diperlukan oleh penerima laporan.

8.       Penutup
Mahasiswa, pealjar, karyawan atau siapa saja dapa melakukan apa saja yang telah duraikan di atas. Observasi yang diadakan, baik secara perseorangan maupun secara berkelompok, akan bermanfaat bila disudahi dengan sebuah laporan.




















B. USUL
1. Pengertian Usul
        Yang dimaksud denganususl atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan, Penysusn suatu proposal dengan pengertian pertama yang dikemukakan di atas dewasa ini sudah merupakan suatu kegiatan tersendiri dalam dunia usaha baru. Usul atau proposal dalam arti yang kedua sudah lama dikenal. Dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan Dewan Perwakilan Rakrat dalam menyampaikan usul-usul kepada pemerintah mengenai sesuatu hal.
2.  Sifat dan Jenis Usul
        Bila Semua tulisan dibuat berdasarkan bahan-bahan yang sudah tersedia ataua sesuatu yang sudah terjadi, sebaliknya usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada. Macaam-macam bidang yang dewasi ini bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis adalah : penelitian, pengembangan, perencanaan and pemasaran. Usul lain yang lebih sering dijumpai dalah perencanaan.
3. Usul Non-formal
        Dari seorang mahsiswa belum diharapkan untuk menulis sebuah usul yang formal, namus sudah dapat dibiasakan untuk menulis usul-usul yang besifat non-formal. Terlepas dari bentuk mana yang akan dieprgunakan, sebuah usul non-formal, selalu harus mengundan hal-hal berikut:
a. Masalah
b. Saran Pemecahan
c. Permohonan
4. Usul Formal
        Seperti halnya dengan semua tulisan formal yang lain, usul formal pun harus memenuhi pesyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya ada tiga bagian utam, yaitu Bagian Perlengkapan Pendahuluan, Isi usul, dan Bagian Pelengkap Penutup.
4.1 Bagian Pelengkap pendahuluan
        Beberapa bagian yang mutlak perlu dimaskukka dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halamn judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan.
a. Surat Pengantar atau Memorandum Pengantar
b. Sampul dan Halaman Judul
c. Ikhtisar atau abstrak
d. daftar isi
e. Penegasan Permohonan
4.2 Isi Usul
        Isi usul memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Namun demikian beberapa topik dibawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam ini sebuah usul.
a. Pembatasan Masalah
b. Latar Belakang
c. Luas Lingkup
d. Metodologi
e. Fasilitas
f. Personalia
g. Keuntungan dan Kerugian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar